Rurouni Kenshin Live Action

"Rurouni Kenshin" berasal dari manga (komik Jepang) yang diterbitkan dari 1994-1999 di majalah Shonen Jump. Kompilasi itu disusun menjadi 28 volume komik yang juga diterbitkan di Indonesia dengan judul Samurai X.

Sword Art Online

Di tahun 2022 telah muncul game baru dengan role VRMMORPG. Game ini bernama Sword Art Online yang sangat ditunggu oleh jutaan orang di seluruh dunia salah satunya Kirito yang telah bermain game ini sejak beta testing. Setting dari Sword Art Online ini adalah sebuah kastil bernama Aincrad dengan 100 lantai di dalamnya, setiap lantai dijaga oleh bos monster. Pada dasarnya game ini sangat menarik namun karena alasan yang tidak diketahui, sang pembuat game ini menghilangkan fitur Log Out yang berarti pemain yang sudah Log In tidak dapat Log Out.

This is featured post 3 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

This is featured post 4 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

This is featured post 5 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.

Aku Pemimpi

0 komentar

Aku adalah pemimpi
Pemimpi besar yang terkurung dalam kamar

Aku lebih baik mati dalam mimpi
Daripada aku hidup seperti ini

Jadi apa aku dikemudian hari ?
Hidup seperti api yang membakar kayu hingga abu

Aku melawan
Melawan kenyataan demi masa depan

Aku menjerit
Seperti daun yang berpisah dengan ranting disaat gugur

Aku melihat diriku
Terbaring lemas dengan senyum kemenangan
Kemenangan menggapai sebuah pencapaian
Pencapaian yang selalu aku impikan
Kesuksesan

Aku Pemimpi



 Jakarta, 22 Maret 2014



Andrian Septiadi    

BERFIKIR INDUKTIF

0 komentar


Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.

1.Generalisasi

Generalisasi adalah suatu penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individu untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena tadi.
Pola pikir generalisasi bukan hanya kita pelajari saat bersekolah tapi juga kita pelajari dalam menghadapi masalah dimana setiap ada masalah manusia cenderung memnyimpulkan dari fenomena fenomena yang pernah dialami

Jenis Jenis Generalisasi Berdasarkan Bentuknya

1.Loncatan Induktif

Paragraf Generalisasi yang bentuknya loncatan induktif tetap bertolak dari beberapa fakta namun fakta yang ada belum bisa mencerminkan seluruh fenomena yang terjadi. Tapi fakta itu dianggap mewakili sebuah persoalan. Generalisasi jenis ini sangatlah lemah karena dasar faktanya belum bisa mencerminkan seluruh fenomena.

2.Tanpa Loncatan Induktif

Berbeda dengan Loncatan Induktif yang langsung menarik kesimpulan walaupun fakta yang ada belum bisa mencerminkan fenomena secara keseluruhan, Paragraf Generalisasi yang berbentuk Tanpa Loncatan Induktif
memberikan cukup banyak fakta dan lengkap sehingga bisa mewakili keseluruhan.
Paragraf ini sangat baik karena kebenarannya dapat dipercaya karena menggunakan fakta yang lengkap.

2.Hipotesis dan teori



Sebuah teori adalah prinsip mapan yang telah dikembangkan untuk menjelaskan beberapa aspek dari suatu pengetahuan. Sebuah teori muncul dari pengamatan dan pengujian berulang dengan menggabungkan fakta, hukum, prediksi, dan hipotesis yang diterima secara luas.

Suatu hipotesis sifatnya spesifik dan prediktif, membahas tentang apa yang Anda harapkan akan terjadi dalam penelitian Anda. Sebagai contoh, sebuah penelitian untuk melihat hubungan antara kebiasaan belajar dan kecemasan mungkin memiliki hipotesis yang menyatakan, "Kami memperkirakan bahwa siswa dengan kebiasaan belajar yang lebih baik tidak mengalami banyak kecemasan." Jika sebuah studi membahas tentang eksplorasi alam, hipotesisnya harus selalu menjelaskan apa yang diharapkan terjadi selama eksperimen atau penelitian.

Kedua istilah (teori dan hipotesis) kadang-kadang digunakan secara bergantian, namun perbedaan penting di antara keduanya meliputi:

· Suatu teori memprediksi peristiwa secara umum, sedangkan hipotesis membuat prediksi spesifik tentang bagian tertentu suatu keadaan.

· Suatu teori telah diuji secara luas dan diterima secara umum, sedangkan hipotesis adalah dugaan spekulatif yang belum diuji.

3.Analogi

Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada. Contohnya pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.

4.Hubungan Kausal

Hubungan kausal (kausalitas) merupakan perinsip sebab-akibat yang dharuridan pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.

5.Induksi dalam metode eksposisi

adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.
Langkah menyusun eksposisi:
  • Menentukan topik/tema 
  • Menetapkan tujuan 
  • Mengumpulkan data dari berbagai sumber 
  • Menyusun kerangka karangan sesuai topik yang dipilih 
  • Mengembangkan kerangka menjadi eksposisi

PENALARAN

0 komentar

1.Pengertian penalaran 

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui

2.Infrensi dan Implikasi


Metode inferensi adalah mekanisme berfikir dan pola-pola penalaran yang digunakan untuk mencapai suatu kesimpulan. Metode ini akan menganalisa masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Penalaran dimulai dengan mencocokan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada.

Contoh metode inferensi :
Pada suatu hari, Anda hendak pergi kuliah dan baru sadar bahwa Anda tidak memakai kacamata. Setelah diingat-ingat, ada beberapa fakta yang Anda yakini benar :

1. Jika kacamataku ada di meja dapur, aku pasti sudah melihatnya ketika mengambil makanan kecil.
2. Aku membaca buku pemrograman di ruang tamu atau aku membacanya di dapur.
3. Jika aku membaca buku pemrograman di ruang tamu, maka pastilah kacamat kuletakkan di meja tamu.
4. Aku tidak melihat kacamataku ketika aku mengambil makanan kecil.
5. Jika aku membaca majalah di ranjang, maka kacamataku kuletakkan di meja samping ranjang.
6. Jika aku membaca buku pemrograman di dapur, maka kacamata ada di meja dapur.
7. Berdasar fakta tentukan di mana letak kacamata ?
Jawab :
Pernyataan dengan symbol-simbol logika :
p : kacamata ada di meja dapur
q : aku melihat kacamataku ketika mengambil makanan kecil
r : aku membaca buku pemrograman di ruang tamu
s : aku membaca buku pemrograman di dapur
t : kacamata kuletakkan di meja tamu
u : aku membaca majalah di ranjang
v : kacamata kuletakkan di meja samping ranjangFakta dapat ditulis :

1. p → q
2. r v s
3. r → t
4. ~q
5. u → v
6. s → p
Kesimpulan : Kacamata ada di meja tamu

Implikasi adalah Pernyataan majemuk yang menggunakan kata hubung “Jika….maka….” disebut Implikasi, pernyataan bersyarat, kondisional atauhypothesical dengan notasi
p => q
Dibaca :
1. jika p maka q
2. q jika p
3. p adalah syarat cukup untuk q atau
4. q adalah syarat perlu untuk p
 

3.Wujud Evidensi

Evidensi merupakan semua fakta yang ada, semua kesaksian, semua informasi, atau autoritas yang dihubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran. Fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak boleh digabung dengan apa yang dikenal sebagai pernyataan atau penegasan. Dalam wujud yang paling rendah evidensi itu berbentuk data atau informasi. Yang dimaksud dengan data atau informasi adalah bahan keterangan yang diperoleh dari suatu sumber tertentu

4.Cara menguji data, fakta dan autoritas 


A.Cara menguji data

Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan-bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi. Dibawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut.
1. Observasi
2. Kesaksian
3. Autoritas

B.Cara menguji fakta

Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakitan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan sehingga benar-benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil.
1. Konsistensi
2. Koherensi

C.Cara menguji autoritas

Seorang penulis yang objektif selalu menghidari semua desas-desus atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh-sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimental.
1. Tidak mengandung prasangka
2. Pengalaman dan pendidikan autoritas
3. Kemashuran dan prestise
4. Koherensi dengan kemajuan