Tugas Teori Organisasi Umum Minggu Keenam
Pengertian Konflik
Konflik merupakan salah satu bagian dalam interaksi sosial yang
berbentuk disosiatif. Konflik ini jika dibiarkan berlarut-larut dan
berkepanjangan serta tidak segera ditangani akan menimbulkan terjadinya
disintegrasi sosial suatu bangsa. Suatu keadaan yang memiliki peluang
besar untuk timbulnya konflik adalah perbedaan. Perbedaan yang dimaksud
adalah perbedaan kepentingan.
1. Pengertian
Sebelum lebih jauh berbicara tentang konflik ada baiknya diketahui dulu
arti konflik. Beberapa ahli memberikan definisi tentang konflik dari
sudut pandang masing-masing. Berikut ini adalah pendapat mereka tentang
pengertian konflik.
a. Berstein (1965). Menurut Berstein, konflik merupakan suatu
pertentangan atau perbedaan yang tidak dapat dicegah. Konflik ini
mempunyai potensi yang memberikan pengaruh positif dan negatif dalam
interaksi manusia.
b. Robert M.Z. Lawang. Menurut Lawang, konflik adalah perjuangan
memperoleh status, nilai, kekuasaan, di mana tujuan mereka yang
berkonflik tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk
menundukkan saingannya.
c. Ariyono Suyono Menurut Ariyono Suyono, konflik adalah proses atau
keadaan di mana dua pihak berusaha menggagalkan tercapainya tujuan
masing-masing disebabkan adanya perbedaan pendapat, nilai-nilai ataupun
tuntutan dari masing-masing pihak.
d. James W. Vander Zanden Menurut Zanden dalam bukunya Sociology,
konflik diartikan sebagai suatu pertentangan mengenai nilai atau
tuntutan hak atas kekayaan, kekuasaan, status atau wilayah tempat yang
saling berhadapan, bertujuan untuk menetralkan, merugikan ataupun
menyisihkan lawan mereka.
e. Soerjono Soekanto. Menurut Soerjono Soekanto, konflik merupakan
suatu proses sosial di mana orang per orangan atau kelompok manusia
berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan
yang disertai ancaman atau kekerasan. Dari berbagai pendapat tersebut
dapat disimpulkan bahwa konflik berlangsung dengan melibatkan orangorang
atau kelompok-kelompok yang saling menantang dengan ancaman kekerasan.
Dalam bentuk ekstrimnya, konflik dilangsungkan tidak hanya sekadar untuk
mempertahankan hidup dan eksistensi. Konflik juga bertujuan sampai
tahap pembinasaan eksistensi orang atau kelompok lain yang dipandang
sebagai lawan atau saingannya.
Bentuk-Bentuk Konflik
Konflik adalah proses sosial yang di dalamnya orang per orang atau
kelompok manusia berusaha mencapai tujuannya dengan jalan menentang
pihak lawan dengan menggunakan ancaman atau kekerasan. Sebagai bagian
masyarakat negara dan masyarakat dunia, tidak ada seorang pun yang
menginginkan timbulnya konflik. Walaupun demikian, konflik akan selalu
ada di setiap pola hubungan dan juga budaya. Pada dasarnya konflik
merupakan fenomena dan pengalaman alamiah.
Konflik dalam masyarakat dibedakan menjadi konflik pribadi, konflik
rasial, konflik antarkelas sosial, konflik internasional, konflik
berbasis massa, dan konflik antarkelompok.
a. Konflik Pribadi
Konflik pribadi adalah pertentangan yang terjadi antara orang per orang.
Masalah yang menjadi dasar perlawanan atau konflik pribadi biasanya
juga masalah pribadi. Konflik pribadi tidak jarang terjadi antara dua
orang sejak mulai berkenalan. Biasanya hal itu terjadi jika sejak awal
di antara mereka sudah tidak ada rasa simpati dan tidak saling
menyukai. Akan tetapi, tidak jarang pula terjadi konflik di antara dua
orang yang sudah lama saling kenal dan menjalin hubungan baik. Dalam
perjalanan hubungan persahabatan itu terjadi konflik yang tidak bisa
disatukan. Dalam konflik pribadi masing-masing pihak berusaha
memusnahkan lawannya. Di antara orang yang bertikai saling memaki dan
menghina bahkan bisa terjadi perkelahian fisik
b. Konflik Rasial
Konflik rasial adalah pertentangan kelompok ras yang berbeda karena
kepentingan dan kebudayaan yang saling bertabrakan. Konflik rasial sudah
berlangsung lama dalam sejarah kehidupan manusia. Konflik rasial
umumnya terjadi karena salah satu ras merasa sebagai golongan yang
paling unggul dan paling sempurna di antara ras lainnya. Konflik rasial
misalnya, terjadi di Afrika Selatan yang terkenal dengan politik
apartheid. Konflik ini terjadi antara golongan kulit putih yang
merupakan kelompok penguasa dan golongan kulit hitam yang merupakan
golongan mayoritas yang dikuasai.
Konflik antarras di Afrika Selatan ini meluas tidak hanya pada isu
seputar masalah rasial, tetapi sampai ke masalah ekonomi, politik, dan
sosial budaya. Secara nyata golongan penguasa yang notabene kulit putih
memisahkan aktivitasaktivitas ekonomi dan sosial budaya. Mereka telah
menyediakan tempat tersendiri yang terpisah untuk melakukan
aktivitasnya.
Konflik ini berakhir dengan dimenangkannya pemilu oleh golongan kulit
hitam. Politik apartheidkemudian dihapuskan di Afrika Selatan. Contoh
lain konflik rasial adalah konflik antara suku Indian dengan para migran
dari Eropa. Kelompok migran orang-orang Eropa ini berusaha membinasakan
eksistensi suku-suku Indian.
c. Konflik Politik
Masalah politik merupakan aspek yang paling mudah untuk menyulut
ketidaknyamanan atau ketidaktenangan dalam masyarakat. Masalah politik
sering mengakibatkan konflik antarmasyarakat. Konflik politik merupakan
konflik yang menyangkut golongan-golongan dalam masyarakat maupun di
antara negara-negara yang berdaulat. Konflik politik pernah terjadi
antara Indonesia dan Malaysia pada tahun 1963.
d. Konflik Antarkelas Sosial
Konflik antarkelas sosial merupakan pertentangan antara dua kelas
sosial. Konflik itu terjadi umumnya dipicu oleh perbedaan kepentingan
antara kedua golongan tersebut. Misalnya, antara karyawan pabrik dengan
pemiliknya karena tuntutan kenaikan gaji dari karyawan akibat minimnya
tingkat kesejahteraan.
e. Konflik Internasional
Konflik internasional, yaitu pertentangan yang melibatkan beberapa
kelompok negara (blok) karena perbedaan kepentingan. Banyak kasus
terjadinya konflik internasional sebenarnya bermula dari konflik antara
dua negara karena masalah politik atau ekonomi. Konflik berkembang
menjadi konflik internasional karena masing-masing pihak mencari kawan
atau sekutu yang memiliki kesamaan visi atau tujuan terhadap masalah
yang dipertentangkan. Dengan demikian, terjadilah konflik internasional.
Contoh konflik internasiof.
Konflik Antarkelompok
Konflik antarkelompok terjadi karena persaingan dalam mendapatkan mata
pencaharian hidup yang sama atau karena pemaksaan unsur-unsur budaya
asing. Selain itu, karena ada pemaksaan agama, dominasi politik, atau
adanya konflik tradisional yang terpendam. Misalnya, hubungan antara
golongan mayoritas dan minoritas. Koalisi golongan minoritas mungkin
dalam bentuk sikap menerima, agresif, dan menghindari atau asimilasi.
nal adalah Perang Dunia II. Konflik terjadi antara kelompok sekutu dan
kelompok sentral.
1 komentar:
thankyou untuk penjelasannya
Posting Komentar