Yang dimaksud dengan bahasa surat di sini ialah bahasa yang kita
gunakan dalam surat kita, terutama bahasa dalam bagian inti surat itu.
Bahasa yang digunakan harus tunduk kepada semua aturan bahasa yang
berlaku baik struktur kata dan kalimat, maupun penggunaan tanda-tanda
baca, pemakaian alinea/paragraf, dan sebagainya.
Pada alinea
pembuka yang merupakan pengantar isi surat, penulis surat biasanya
menggunakan kalimat-kalimat khusus yang disesuaikan dengan maksud surat
itu. Misalnya, memberitahukan sesuatu, menyatakan sesuatu, meminta
sesuatu, membalas surat atau menjawab pertanyaan, dan sebagainya.
Beberapa contoh kalimat pembuka:
- Dengan surat ini kami beritahukan kepada Saudara…
- Dengan ini kami mohon bantuan Saudara untuk…
- Bersama ini kami kirimkan kepada Bapak…
- Seiring dengan surat ini kami kirimkan uang dengan wesel pos sebesar…
- Membalas surat Ibu tanggal…
- Menjawab pertanyaan Anda dalam surat Anda…
- Memenuhi pesanan Tuan dengan surat tanggal… nomor…
- Menyusul surat kami tanggal…, dengan ini kami beri tahukan bahwa…
- Dengan sangat menyesal kami sampaikan kepada Bapak bahwa…
Kesalahan yang boleh dikatakan sudah menjadi suatu salah kaprah dalam
surat-menyurat ialah penggunaan kalimat pembuka: Bersama ini kami
kabarkan bahwa…, atau Bersama surat ini saya beri tahukan kepada Saudara
bahwa…
Ungkapan bersama ini mengandung arti ‘seiring dengan
ini’, sedangkan kabar atau berita yang disampaikan itu tidak seiring
dengan surat itu, tetapi ada di dalam surat itu. Oleh karena itu, bukan
kata bersama ini yang hendaknya dipakai di situ, melainkan kata dengan
ini atau dengan surat ini.
Mungkin karena pengaruh bahasa
Belanda atau Inggris kita juga menulis kalimat pembuka: Menjawab surat
Saudara… padahal yang dijawab bukan surat, melainkan pertanyaan yang ada
di dalam surat yang diterima. Dalam bahasa Indonesia, lebih tepat bila
kita mengatakan/menulis: Membalas surat Saudara tanggal… atau Menjawab
pertanyaan Saudara dalam surat tanggal…
Kalimat pembuka yang
dimulai dengan kata berhubung saja juga tidak tepat karena ungkapan yang
seharusnya digunakan ialah berhubung dengan. Misalnya, berhubung dengan
kesehatan saya hari ini agak terganggu… Boleh juga kita mulai kalimat
itu bukan dengan ungkapan berhubung dengan, melainkan dengan kata
karena: Karena kesehatan saya hari ini… dan seterusnya.
Ungkapan berhubung dengan menyatakan hubungan pertalian, sedangkan kata
karena dipakai untuk menyatakan sebab-akibat. Jadi ada perbedaannya:
kata karena tidak dapat diganti dengan kata berhubung. Ungkapan lain
menyatakan hubungan pertalian ialah: bertalian dengan, berhubungan
dengan, sehubungan dengan, berkenaan dengan, sejalan dengan.
Kalimat penutup surat juga disesuaikan dengan isi surat kita. Pada
umumnya, pada akhir surat kita, kita menyampaikan terima kasih kepada
orang yang kita kirimi surat itu oleh karena bantuannya, perhatiannya,
kerja sama yang ditunjukkannya, dan sebagainya. Kalimat penutup ini
haruslah kita tempatkan pada alinea khusus yaitu alinea penutup, jangan
disambungkan saja pada bagian isi surat sesungguhnya.
Beberapa contoh kalimat penutup:
- Atas bantuan Saudara, kami mengucapkan banyak terimakasih.
- Kami akhiri surat kami dengan ucapan terima kasih atas perhatian serta kerja sama Saudara yang baik.
- Sekianlah laporan kami, mudah-mudahan beroleh tanggapan dan perhatian Bapak.
- Semoga laporan kami ini dapat membantu Bapak. Terima kasih kami ucapkan atas perhatian Bapak.
Diambil dari Buku Inilah Bahasa Indonesia yang Benar karya J.S. Badudu
Bahasa Surat
Diposting oleh
Andrian Septiadi
Minggu, 29 Juni 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar